Tips Perawatan Pasien Infeksi Saluran Kemih

Tips Perawatan Pasien Infeksi Saluran Kemih

Tips Perawatan Pasien Infeksi Saluran Kemih, Infeksi saluran kemih terjadi pada bagian-bagian sistem saluran kemih, termasuk ginjal, ureter (saluran tempat mengalirnya urin dari ginjal ke kandung kemih), kandung kemih, dan uretra (bukaan tempat dibuangnya urine). Infeksi saluran kemih paling sering menyerang bagian kandung kemih dan uretra.

 

Infeksi saluran kemih yang lebih serius bisa menyebar hingga ginjal. Maka perawatan pasien infeksi saluran kemih harus diperhatikan, agar infeksi bisa segera sembuh dan pasien dapat beraktivitas dengan nyaman.

 

Jika Anda membutuhkan informasi dan bantuan dalam perawatan pasien infeksi saluran kemih, Anda bisa menghubungi Kavacare melalui Whatsapp di nomor 0811 1446 777 untuk berkonsultasi dengan tenaga medis profesional atau mendapatkan layanan perawat ke rumah.

Penyebab Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih disebabkan adanya bakteri yang masuk ke sistem pembuangan urin. Normalnya, urine tidak mengandung bakteri. Sehingga saat berpindah dari organ-organ seperti ginjal dan kandung kemih, tidak timbul gangguan apapun. Namun urine dapat terkontaminasi bakteri yang masuk dari luar tubuh, kemudian menimbulkan infeksi dan peradangan pada saluran kemih.

 

Infeksi saluran kemih paling sering dialami wanita, kebanyakan disebabkan oleh bakteri E. coli yang masuk ke saluran kemih. Wanita lebih rentan mengalami infeksi saluran kemih karena jarak anus dan uretra yang lebih dekat.

 

[Link Gambar Posisi Prostat]

 

Sedangkan pada pria, infeksi saluran kemih dikaitkan dengan terjadinya pembengkakan prostat. Prostat adalah bagian organ reproduksi pria yang letaknya tepat di bawah kandung kemih. Ketika terjadi pembengkakan, aliran urine akan terhambat dan menyebabkan bakteri lebih mudah berkembang di saluran kemih.

 

Selain itu infeksi menular seksual (IMS) juga dapat menyebabkan infeksi saluran kemih pada pria dan wanita.

 

Faktor risiko infeksi saluran kemih lainnya yaitu:

 

  • Masalah pada saluran kemih, contohnya pada bayi yang memiliki kelainan bawaan pada saluran kemih
  • Tersumbatnya saluran kemih
  • Menurunnya kekebalan tubuh
  • Penggunaan kateter terlalu lama
  • Prosedur pada saluran kemih, misalnya operasi atau pemeriksaan tertentu

Infeksi Saluran Kemih pada Lansia

Infeksi saluran kemih tergolong jenis gangguan kesehatan yang rawan dialami oleh lansia. Lansia lebih rentan mengalami infeksi ini karena beberapa faktor, seperti:

  • Sistem kekebalan tubuh melemah
  • Mengalami kondisi medis seperti inkontinensia (sulit menahan buang air kecil)
  • Adanya perubahan pada kerja sistem saluran kemih
  • Penggunaan kateter terutama dalam jangka waktu lama akan meningkatkan risiko masuknya bakteri dari luar tubuh
  • Terpapar bakteri di rumah sakit atau tempat perawatan

Pada lansia, infeksi saluran kemih perlu diwaspadai karena gejalanya muncul lebih parah dibanding pada pasien yang lebih muda. Bahkan lansia yang terserang infeksi saluran kemih dapat mengalami kebingungan, delirium atau penurunan kesadaran, serta perubahan sikap (banyak mengeluh, halusinasi, enggan berinteraksi, mudah marah).

 

Gejala-gejala infeksi saluran kemih pada lansia antara lain:

  • Keinginan buang air kecil lebih sering dan sulit ditahan
  • Nyeri, tidak nyaman, panas saat buang air kecil
  • Sensasi tertekan di area perut bagian bawah atau panggul
  • Urine tampak keruh, lebih pekat, dan beraroma menyengat
  • Kandung kemih terasa tetap penuh setelah buang air
  • Demam dan letih
  • Mual hingga muntah-muntah
  • Sensasi anyang-anyangan

Jangan lupa Cek Promo untuk Kamu Sobat Westerindo

Tips Perawatan Infeksi Saluran Kemih

Pengobatan infeksi saluran kemih yang umum dilakukan adalah pemberian kombinasi antibiotik. Dosis dan jenis yang diberikan tergantung pada jenis bakteri yang ditemukan serta tingkat kesehatan pasien.

 

Selain mengonsumsi obat yang diresepkan dokter, untuk perawatan pasien infeksi saluran kemih dapat mengikuti beberapa Tips Perawatan Pasien Infeksi Saluran Kemih, yaitu:

1. Minum Air Putih Sesuai Kebutuhan Harian

Saat mengalami infeksi saluran kemih, buang air kecil rasanya sangat tidak nyaman, bahkan nyeri/perih. Namun penting untuk tetap minum air putih sesuai kebutuhan harian, sekitar 9-13 gelas per hari.

 

Semakin sering pasien minum air, maka semakin sering frekuensi buang air kecil. Ini dapat membantu mengeluarkan bakteri-bakteri yang menyebabkan infeksi pada saluran kemih.

2. Jangan Menahan saat Ingin Buang Air Kecil

Ketika merasa hendak buang air kecil, jangan menahannya terlalu lama. Menahan buang air kecil meningkatkan risiko berkembangnya bakteri di saluran kemih. Maka sebaiknya, jangan mengabaikan sinyal tubuh untuk buang air kecil.

 

Saat Anda buang air kecil, pastikan urine terbuang tuntas, kemudian bersihkan area organ intim dan keringkan menggunakan tisu. Pastikan Anda membersihkan area lembap setelah buang air kecil dengan arah dari depan ke belakang untuk mencegah bakteri dari anus masuk ke uretra.

3. Konsumsi Probiotik dan Vitamin C

Probiotik bermanfaat meningkatkan kekebalan tubuh dan menjaga kesehatan pencernaan. Namun probiotik juga dapat membantu mengatasi infeksi saluran kemih. Ketika saluran kemih terinfeksi, pada sistem saluran kemih terdapat lebih banyak bakteri jahat. Dengan mengonsumsi probiotik dapat membantu mengembalikan jumlah bakteri baik, sehingga mengurangi risiko infeksi saluran kemih terulang.

 

Selain itu untuk membantu sistem kekebalan tubuh bekerja lebih optimal, mengonsumsi tambahan vitamin C dapat jadi pilihan.

4. Gunakan Pakaian Dalam Longgar dan Nyaman

Menggunakan pakaian dalam berbahan kapas dengan model lebih longgar membantu mengurangi rasa tidak nyaman pada pasien infeksi saluran kemih. Pakaian dalam yang longgar juga membantu menjaga area organ intim tetap bersih dan kering.

 

Hindari menggunakan pakaian dalam yang ketat, karena dapat menyebabkan area organ intim semakin lembap dan mempermudah pertumbuhan bakteri.

 

Pada wanita, kebersihan organ reproduksi juga harus diperhatikan saat menstruasi. Jarang mengganti pakaian dalam dan pembalut saat haid meningkatkan risiko bakteri tumbuh dan masuk ke saluran kemih. Pastikan saat haid menggunakan pembalut yang menyerap sempurna dan produk-produk sanitasi kewanitaan yang bebas paraben, pewarna, maupun pewangi.

5. Gunakan Penghangat

Nyeri dan rasa tidak nyaman pada infeksi saluran kemih banyak dirasakan pada bagian bawah perut. Untuk meringankannya, Anda bisa menggunakan penghangat (heating pad) atau kompres dengan handuk hangat.

 

Namun jika Anda merasakan nyeri hebat yang tidak mereda walau menggunakan heating pad, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

Pertanyaan Umum Seputar Perawatan Pasien Infeksi Saluran Kemih

Apakah Benar Pasien Infeksi Saluran Kemih Harus Banyak Minum Air Hangat?

Pasien infeksi saluran kemih dianjurkan minum air putih sesuai rekomendasi harian agar lebih lancar buang air kecil. Untuk pria dianjurkan minum 3,7 liter air putih per hari, dan wanita 2,7 liter air putih per hari. Lancarnya pembuangan urine menurunkan risiko infeksi. Air yang dikonsumsi tidak harus air hangat. Tetapi sebaiknya minum air putih dibandingkan jenis minuman lain.

Apakah Infeksi Saluran Kemih dapat Dicegah?

Infeksi saluran kemih dapat dicegah dengan menjaga kebersihan dan melakukan gaya hidup sehat. Terutama kebersihan area organ intim, pastikan Anda selalu membersihkan dan mengeringkan area selangkangan setelah buang air kecil. Untuk mencegah area organ intim terlalu lembap, gunakan pakaian dalam berbahan kapas yang tidak terlalu ketat.

 

Kebiasaan lainnya yang perlu diperhatikan adalah selalu cukupi kebutuhan cairan, terutama minum air putih. Hindari menahan keinginan buang air kecil, sebab urine pada dasarnya adalah limbah tubuh yang harus segera dibuang.

Kapan Pasien Infeksi Saluran Kemih perlu Mendapat Penanganan Medis?

Segera hubungi dokter jika Anda merasakan gejala infeksi saluran kemih. Pada pasien yang telah terdiagnosa saluran infeksi kemih, waspada saat gejala memburuk. Sebaiknya segera cari pertolongan medis jika pasien mengalami demam, sakit punggung, dan muntah.

 

(Artikel ini telah direview oleh dr. Albert Novianto, Care Pro dan Dokter Umum Kavacare)

 

SUMBER:

  1. Urinary tract infection (UTI). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/urinary-tract-infection/symptoms-causes/syc-20353447 diakses 21 Oktober 2022
  2. Can You Treat UTIs Without Antibiotics? 8 Remedies To Try. https://www.healthline.com/health/womens-wellness-uti-antibiotics#antibiotic-resistance diakses 21 Oktober 2022
  3. 5 Home Remedies For UTIs. https://nafc.org/treatment/home-remedies-for-utis/ diakses 21 Oktober 2022
  4. UTI in seniors: Symptoms, causes, and dementia. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322770 diakses 21 Oktober 2022
  5. What Makes a UTI Worse? https://www.advancedgynecology.com/2020/what-makes-uti-worse-ultimate-uti-faq/ diakses 12 Desember 2022
Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest