Apa Saja Medical Check Up Lansia

Apa Saja Medical Check Up Lansia

Dengan bertambahnya usia seseorang, semakin penting untuk memonitor kondisi kesehatan dengan medical check up. Lansia (lanjut usia) adalah usia ketika berbagai risiko kesehatan mulai muncul dan dapat berujung serius, yang kerap dikenal dengan sindrom geriatri. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tanda munculnya suatu penyakit sebelum berkembang menjadi lebih parah dengan melakukan medical check up lansia.

Dapatkan kenyamanan medical check up untuk lansia melalui layanan panggil dokter ke rumah atau pemeriksaan lab di rumah bersama Kavacare. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi website Kavacare atau hubungi Kavacare Support melalui WhatsApp di nomor 0811-1446-777.

Manfaat Melakukan

Lansia dengan sindrom geriatri perlu teratur pergi ke dokter dan bahkan mendapatkan perawatan kesehatan. Di Amerika Serikat, seperempat kunjungan ke dokter keluarga dan 60% kunjungan rumah sakit dilakukan oleh lansia*. Penting untuk melakukan medical check up lansia setiap tahunnya untuk memonitor kondisi kesehatan seseorang. Berikut adalah manfaat dari medical check up lansia:

1. Tindakan Pencegahan

Penting bagi seseorang untuk melakukan tindakan pencegahan untuk hidup sehat dalam waktu lama. Medical check up lansia dapat membantu Anda untuk menyadari penyakit sebelum menyebar atau semakin parah, sehingga memungkinkan untuk melakukan pengobatan sedini mungkin untuk meningkatkan kualitas hidup.

Secara berkala, misalnya setiap tahun, Anda dapat mendiskusikan risiko kesehatan dan dokter Anda dapat melakukan pemeriksaan dan evaluasi dengan medical check up. Tindakan pencegahan ini juga membantu menghemat biaya karena Anda dapat menyadari dan menangani masalah kesehatan sebelum menjadi penyakit yang lebih parah dan membutuhkan biaya yang lebih besar.

2. Tinjauan Resep Obat

Lansia dengan sindrom geriatri umumnya memiliki berbagai macam obat-obatan karena banyaknya penyakit kronis yang sudah berlangsung dalam waktu lama. Setiap obat memiliki fungsi dan efek samping yang berbeda dan dapat terjadi interaksi obat yang dapat berakibat buruk. Setelah melakukan medical check up lansia setiap tahunnya, Anda perlu melakukan tinjauan obat saat melakukan kontrol dengan dokter. Diskusikan obat-obatan yang Anda konsumsi dan apakah ada obat atau interaksi obat yang dapat berbahaya bagi tubuh Anda. Dokter Anda bisa menyesuaikan dosis serta kombinasi obat atau meresepkan obat lain bila dibutuhkan.

3. Menangani Kondisi Tubuh

Apabila ditemukan masalah atau penyakit tertentu  yang sulit untuk ditangani setelah medical check up lansia, Anda bisa berdiskusi dengan dokter untuk menemukan solusi yang tepat. Dokter dapat menyarankan bagaimana untuk menangani kondisi Anda sehingga mendapatkan perawatan yang lebih baik dan sesuai.

Daftar Medical Check Up Lansia

Berikut adalah daftar medical check up lansia yang umum dilakukan:

Pemeriksaan Darah Lengkap

Pemeriksaan darah lengkap adalah cek untuk melihat kadar hemoglobin, eritrosit, leukosit, hematokrit, trombosit, dan laju endap darah seseorang. Pemeriksaan ini berfungsi untuk melihat apakah ada gangguan jumlah sel darah, baik berlebih atau pun kurang. Dari nilai pemeriksaan yang didapat bisa dievaluasi apakah ada anemia atau kekurangan sel darah merah, maupun kecurigaan adanya infeksi tertentu atau reaksi peradangan di dalam tubuh.

Pemeriksaan CRP (C-Reactive Protein)

Cek CRP adalah melihat kadar CRP dalam darah seseorang. CRP adalah protein yang diproduksi oleh hati karena respon peradangan. Peradangan adalah reaksi tubuh untuk melindungi jaringan tubuh dari luka atau infeksi. Seseorang yang memiliki masalah autoimun atau penyakit kronis juga bisa menyebabkan peradangan ini. Umumnya, seseorang memiliki kadar CRP yang rendah dalam tubuh. Tingginya kadar CRP dapat menandakan infeksi akut yang serius atau penyakit lainnya.

Pemeriksaan Elektrolit

Cek elektrolit adalah jenis medical check up lansia yang mengukur mineral yang membantu keseimbangan asam dan basa dalam tubuh Anda. Selain itu elektrolit berfungsi dalam kerja sel otot, saraf, jantung, dan fungsi penting lainnya.

Elektrolit utama dalam tubuh berupa: sodium/Na (berperan dalam keseimbangan cairan tubuh, dan fungsi otot serta saraf), klorida/Cl (berperan dalam keseimbangan cairan tubuh, volume darah, dan tekanan darah), potasium/K (berperan dalam kinerja jantung dan otot), dan bikarbonat (mengatur keseimbangan asam dan basa, serta berperan dalam transportasi karbon dioksida dalam darah).

Jumlah yang tidak wajar dari kandungan mineral tersebut di dalam darah dapat menjadi penanda masalah ginjal, serta berhubungan dengan risiko tekanan darah tinggi, dan gangguan ritme jantung.

Pemeriksaan Kolesterol

Pemeriksaan kolesterol mengukur jumlah kolestrol dan lemak dalam darah. Ada dua jenis kolesterol, yang pertama adalah LDL (kolesterol jahat) dan selanjutnya adalah HDL (kolesterol baik). Kolesterol diperlukan tubuh untuk berbagai fungsi dan produksi hormon, namun terlalu tingginya kadar kolesterol, misalnya LDL dalam tubuh seseorang dapat menyebabkan penyakit jantung koroner atau penyakit jantung lainnya. LDL yang berlebihan juga bisa menyebabkan penyumbatan laju darah, sehingga bisa menyebabkan serangan jantung, stroke, atau penyakit arteri perifer. Selain LDL dan HDL, cek kolesterol juga bisa menunjukkan total kolesterol, kadar trigliserida, dan kadar VLDL.

Cek Promo Medical Check up

Pemeriksaan Fungsi Hati

Pemeriksaan ini berfungsi melihat kadar enzim, protein, dan zat lainnya yang dihasilkan oleh organ hati. Cek ini melihat kesehatan organ hati secara keseluruhan. Kadar zat yang dicek meliputi: albumin (protein hati), total protein, ALP, ALT/SGPT, AST/SGOT (ketiganya merupakan enzim hati), bilirubin, LDH (enzim yang dilepaskan saat ada kerusakan sel darah), dan prothrombin (protein yang berkaitan dengan penyumbatan darah).

Cek fungsi hati biasanya digunakan untuk mendiagnosa penyakit hati (misalnya hepatitis), memantau pengobatan penyakit hati untuk melihat seefektif apa pengobatan tersebut, mengecek separah apa organ hati Anda mengalami kerusakan baik secara alami atau penyakit (misalnya sirosis), dan memantau efek samping dari obat-obatan tertentu.

Pemeriksaan Lainnya

Selain jenis medical check up lansia yang disebutkan di atas, ada juga pemeriksaan lainnya seperti eGFR (cek fungsi ginjal), cek glukosa darah, cek hemoglobin A1c, cek kadar vitamin B12, vitamin D, serta asesmen klinis dokter, misalnya untuk mengetahui kondisi fisik, kemandirian dalam fungsi sehari-hari, kondisi sosial dan sistem pendukung, psikologis, dan kemampuan komunikasi.

Kapan Perlu Melakukan Medical Check Up Lansia?

Medical check up lansia perlu dilakukan sedini mungkin saat seseorang menyentuh usia lansia. Pertanyaannya adalah, seberapa sering cek tersebut perlu dilakukan? Berikut adalah saran seberapa sering Anda perlu melakukan medical check up lansia:

Pemeriksaan yang Perlu Dilakukan secara Rutin:

  1. Pemeriksaan yang perlu dilakukan setiap pergi ke dokter: tekanan darah, tinggi badan, berat badan
  2. Pemeriksaan darah perlu dilakukan setahun sekali, umumnya cek yang diambil adalah cek darah total, cek gula darah, cek fungsi tiroid, dan cek elektrolit darah
  3. Pemeriksaan EKG (Elektrokardiogram) disarankan dilakukan mulai dari Anda berusia 50 tahun. Dilakukan setiap dua sampai tiga tahun sekali.
  4. Tes Darah Samar Feses perlu dilakukan setiap setahun sekali.
  5. Pemeriksaan sigmoidoskopi/kolonoskopi: cek sigmoidoskopi dilakukan tiap lima tahun sekali dan cek kolonoskopi dilakukan tiap sepuluh tahun sekali. Disarankan mulai dilakukan saat usia 45 tahun.

Pemeriksaan untuk Wanita

  1. Mammogram: cek mammogram disarankan dimulai pada usia 40 tahun, dilakukan tiap setahun sekali pada usia 45 sampai dengan 54 tahun, dan sesekali ketika usia di atas 55 tahun.
  2. Pap smear dan pemeriksaan pelvis: pemeriksaan ginekologi disarankan dilakukan setiap tahun. Pap smear disarankan dilakukan tiga tahun sekali pada usia 21–65 tahun, bersamaan dengan cek HPV setelah usia 30. Setelah berusia di atas 65 tahun, Anda bisa berhenti melakukan pemeriksaan HPV dan pap smear.
  3. Pengukuran massa tulang: disarankan dilakukan untuk usia 65 tahun ke atas untuk melihat risiko osteoporosis.

Pemeriksaan untuk Pria

  1. Pemeriksaan prostat: disarankan dilakukan mulai dari usia 50 tahun.
  2. Prostate Specific Antigen (PSA): PSA adalah cek darah yang dapat mengindikasikan kanker prostat. Pria yang berusia 50 tahun ke atas dapat melakukan konsultasi dengan dokter mengenai butuhnya pemeriksaan ini atau tidak.

Tentu saja cek di atas juga harus didukung dengan gaya hidup yang sehat seperti tidak merokok, pola makan sehat, dan aktif berolahraga.

Pertanyaan Umum Seputar Medical Check Up Lansia

Berapa usia yang masuk golongan lansia?

Menurut WHO*, ada empat tahapan lansia, yaitu: usia pertengahan/pra lansia (45–59 tahun), lansia (60–74 tahun), lansia tua (75–90 tahun), dan usia sangat tua (>90 tahun).

Bagaimana kita bisa mengetahui apa saja yang perlu diperiksa dalam medical check up lansia?

Anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk melihat medical check up lansia sesuai dengan kebutuhan Anda.

 

(Artikel ini telah direview oleh Dr. Eddy Wiria, PhD., Co-Founder & CEO Kavacare)

 

Sumber:

 

  1. Medical Tests for Your 60s and Up. Diakses 12 Agustus 2022, dari https://www.webmd.com/healthy-aging/guide/milestone-medical-tests-60-up
  2. Manage your health in your 70s and older. Diakses 12 Agustus 2022, dari https://www.healthdirect.gov.au/manage-your-health-in-your-70s-and-older
  3. 10 Items That Should be on Every Senior’s Preventative Health Screening Checklist. Diakses 12 Agustus 2022, dari https://culpepperplaceassistedliving.com/the-importance-of-regular-health-screening-tests-for-the-elderly/
  4. The Geriatric Assessment. Diakses 12 Agustus 2022, dari https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2011/0101/p48.html
  5. Blood Test. Diakses 12 Agustus 2022, dari https://stanfordhealthcare.org/medical-tests/b/blood-test.html
  6. C-Reactive Protein (CRP) Test. Diakses 12 Agustus 2022, dari https://medlineplus.gov/lab-tests/c-reactive-protein-crp-test/
  7. Electrolyte Panel. Diakses 12 Agustus 2022, dari https://medlineplus.gov/lab-tests/electrolyte-panel/
  8. Cholesterol Levels. Diakses 12 Agustus 2022, dari https://medlineplus.gov/lab-tests/cholesterol-levels/
  9. Liver Function Tests. Diakses 12 Agustus 2022, dari https://medlineplus.gov/lab-tests/liver-function-tests/
  10. Heterogeneity of the definition of elderly age in current orthopaedic research. Diakses 12 Agustus 2022, dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4573966/
  11. Jurnal Online Universitas Muhammadiyah Surabaya. Diakses 31 Agustus 2022, dari http://repository.um-surabaya.ac.id/5963/3/BAB_2.pdf

Yearly Checkups for Seniors. Diakses 31 Agustus 2022, dari https://www.verywellhealth.com/your-annual-checkup-2966782

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest