6 Penyakit yang Bisa Dideteksi Melalui Cek Darah, Sekitar 7% dari bobot tubuh manusia berasal dari volume darah, sekitar 5 liter darah dipompa secara aktif oleh jantung setiap menit. Darah adalah bagian vital tubuh. Melalui darah, kondisi kesehatan pun dapat diketahui. Cek darah termasuk pemeriksaan medis yang paling banyak dilakukan. Dari berbagai jenis tes darah, kebanyakan prosesnya hanya memakan waktu hitungan menit dan bisa dilakukan di berbagai fasilitas kesehatan.
Ada banyak penyakit yang bisa dideteksi melalui cek darah. Kondisi kesehatan pasien secara umum, indikasi infeksi, kinerja organ, hingga kelainan genetik dapat dilihat dari hasil cek darah.
Kini cek darah bisa dilakukan di rumah bersama Kavacare, dibantu oleh tenaga medis profesional untuk pengambilan sampel dan hasil laboratorium yang dikirimkan ke e-mail Anda tanpa perlu menunggu lama di rumah sakit atau klinik. Silakan hubungi Kavacare di nomor 0811 1446 777. Kami siap membantu dengan layanan terbaik agar Anda dan keluarga dapat melakukan cek darah lebih nyaman. 6 Penyakit yang Bisa Dideteksi Melalui Cek Darah yaitu :
1. Kanker
Kanker termasuk penyakit yang bisa dideteksi melalui cek darah. Jika dokter mencurigai adanya kanker pada tubuh pasien, serangkaian tes akan dilakukan, termasuk tes darah. Perlu diperhatikan, tes darah tidak bisa memastikan kanker selain kanker darah. Jenis-jenis tes darah yang dilakukan untuk mendeteksi kanker hanya dapat memperlihatkan protein, senyawa, maupun sel-sel yang terdampak kanker.
Contoh cek darah yang dapat membantu mendeteksi kanker adalah:
2. Penyakit Jantung
Saat terjadi kerusakan pada otot-otot jantung, protein dan senyawa tertentu dilepaskan ke dalam aliran darah. Maka masalah pada jantung juga penyakit yang bisa dideteksi melalui cek darah, karena protein serta senyawa tersebut bisa diperiksa kadarnya melalui tes darah. Derajat kerusakan otot jantung juga bisa dideteksi lewat cek darah.
Salah satu jenis protein yang dapat mengindikasikan masalah pada jantung adalah troponin. Troponin berfungsi memicu kontraksi otot, sehingga saat otot jantung mengalami kerusakan, troponin akan masuk ke aliran darah.
Kadar troponin yang meningkat pada darah dapat menandakan serangan jantung. Maka jika pasien mengeluhkan nyeri dada atau gejala serangan jantung, dokter biasanya akan melakukan cek darah untuk mengukur kadar troponin dan melakukan tes ulang setelah beberapa jam kemudian untuk dibandingkan hasilnya.
Jenis cek darah yang paling umum dilakukan untuk mendiagnosis penyakit jantung adalah tes kolesterol. Tes ini mengukur kadar lemak dan kolesterol pada darah, serta mendeteksi risiko seseorang mengalami penyakit jantung koroner.
3. HIV/AIDS
Salah satu penyakit yang bisa dideteksi melalui cek darah adalah HIV/AIDS. Beberapa jenis cek darah yang digunakan untuk mendeteksi infeksi HIV maupun AIDS yaitu:
Promo terbaik untuk kamu bulan ini
4. Masalah pada Liver dan Hepatitis
Fungsi liver atau organ hati dapat diperiksa melalui cek darah, untuk melihat senyawa-senyawa yang diproduksi dan dikeluarkan oleh liver. Adanya kelainan pada fungsi liver dapat mengindikasikan adanya batu empedu atau penyakit hepatitis. Virus hepatitis B dan C dapat diperiksa dengan cek darah. Selain itu dapat dilihat pula berapa lama infeksi telah berlangsung dan apakah pasien mengalami infeksi kronis.
Hepatitis termasuk penyakit yang bisa dideteksi melalui cek darah. Pemeriksaan tersebut dikenal sebagai panel hepatitis, yaitu rangkaian cek darah untuk memastikan apakah seseorang tengah terinfeksi atau pernah mengalami infeksi hepatitis beberapa waktu lalu. Panel hepatitis juga dapat menunjukkan apakah pasien memiliki imunitas pada hepatitis karena telah mendapat vaksinasi.
Panel hepatitis terdiri dari 2 tes, yaitu mencari antigen dan antibodi. Antigen hepatitis adalah senyawa dalam virus yang memicu sistem kekebalan tubuh untuk melawan hepatitis, sedangkan antibodi terhadap hepatitis merupakan protein yang diproduksi sistem kekebalan tubuh untuk membantu melawan infeksi hepatitis. Antigen dan antibodi hepatitis bisa ditemukan walau pasien tidak mengalami gejala infeksi hepatitis.
5. Kelainan Darah
Adanya kondisi-kondisi abnormal pada darah bisa terdeteksi saat pasien melakukan tes darah.
Misalnya untuk menentukan kelainan perdarahan, bisa dideteksi dengan pemeriksaan-pemeriksaan berikut:
Tes-tes lain untuk mendiagnosis kelainan darah adalah:
6. Masalah pada Ginjal
Cek darah adalah salah satu langkah yang dilakukan untuk mengukur keparahan penyakit jantung seseorang. Selain melalui tes urine, cek kadar elektrolit darah dapat menentukan stadium penyakit ginjal dari 1-5.
Saat fungsi ginjal mulai menurun, kadar potasium dalam darah meningkat dan mencapai titik membahayakan. Potasium terlalu tinggi dalam darah dapat menyebabkan gangguan ritme jantung yang fatal.
Penyakit yang bisa dideteksi melalui cek darah dapat diwaspadai jika Anda rutin melakukan pemeriksaan.
(Artikel ini telah direview oleh dr. Eddy Wiria, PhD, Co-Founder dan CEO Kavacare)
SUMBER:
Blood tests. https://www.nhs.uk/conditions/blood-tests/ diakses 26 Januari 2023
what diseases can be identified through blood sampling? https://www.neoteryx.com/microsampling-blog/what-diseases-can-be-identified-through-blood-testing diakses 26 Januari 2023
Blood tests and diagnosing illness: what can blood tell us about what’s happening in our body? https://this.deakin.edu.au/innovation/blood-tests-and-diagnosing-illness-what-can-blood-tell-us-about-whats-happening-in-our-body diakses 26 Januari 2023
Bleeding Disorders. https://www.nhlbi.nih.gov/health/bleeding-disorders/diagnosis diakses 15 April 2023
Laboratory Tests for Blood Disorders. https://www.msdmanuals.com/home/blood-disorders/symptoms-and-diagnosis-of-blood-disorders/laboratory-tests-for-blood-disorders diakses 15 April 2023
Hepatitis Panel. https://medlineplus.gov/lab-tests/hepatitis-panel/ diakses 26 Januari 2023
Article ini telah di baca sebanyak : 535