Tanda-tanda Dehidrasi dan Cara Mengatasinya

Tanda-tanda Dehidrasi dan Cara Mengatasinya

Tanda-tanda Dehidrasi dan Cara Mengatasinya, setiap harinya, asupan cairan untuk tubuh harus dicukupkan. Kandungan air dalam tubuh rata-rata mencapai 55% (wanita) hingga 60% (pria) dari total berat badan. Kebutuhan asupan cairan ini tidak boleh disepelekan. Sebab, tubuh membutuhkan cairan untuk berfungsi dengan baik.Jika tubuh kekurangan cairan, dapat terjadi dehidrasi. Jangan sampai mengabaikan tanda-tanda dehidrasi. Gejala dehidrasi perlu dipahami agar bisa diatasi dengan tepat. Dehidrasi dapat dialami siapa saja. Jika Anda membutuhkan layanan infus di rumah untuk perawatan terkait dehidrasi, layanan homecare terbaik Kavacare siap membantu. Anda dapat berkonsultasi dengan menghubungi Kavacare Support di nomor 0811 1446 777.

 

Apa Itu Dehidrasi?

Tanda-tanda Dehidrasi dan Cara Mengatasinya, dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang dikonsumsi. Akibatnya tubuh kekurangan kadar cairan, yang kemudian mengganggu fungsi tubuh. Jika cairan tubuh yang hilang tidak segera diganti, maka akan terjadi dehidrasi.

 

Dehidrasi dapat dialami semua orang dari segala lapisan usia. Namun dehidrasi paling membahayakan jika dialami oleh anak-anak dan lansia.

 

Penyebab paling sering dehidrasi, terutama pada anak-anak, adalah diare berat disertai muntah. Sedangkan pada lansia, normalnya kadar air dalam tubuh orang-orang berusia lanjut memang tergolong lebih rendah. Ditambah obat-obatan yang mungkin dikonsumsi lansia pun dapat meningkatkan risiko dehidrasi. Maka lansia sangat rentan mengalami dehidrasi.

 

Dehidrasi juga dapat terjadi jika seseorang kurang minum, terutama saat cuaca panas. Anda yang berolahraga berat dan malas minum berisiko mengalami dehidrasi pula.

Bahaya Dehidrasi

Dehidrasi bukan sekadar merasa haus, tetapi bisa mengakibatkan pusing hingga tak sadarkan diri. Jika dehidrasi tidak segera diatasi, dapat menyebabkan komplikasi serius, contohnya:

 

  • Gangguan Kesehatan akibat Suhu Tinggi, dehidrasi ketika beraktivitas fisik dapat menyebabkan kram hingga kelelahan parah karena kekurangan cairan. Kondisi ini juga bisa memicu heatstroke
  • Gangguan Kencing dan Masalah Ginjal, mengalami dehidrasi jangka panjang atau dehidrasi berulang dapat menyebabkan infeksi saluran kencing, batu ginjal, hingga terjadi gagal ginjal
  • Kejang, kekurangan cairan menyebabkan tubuh kekurangan elektrolit yang berfungsi mengirimkan sinyal dari satu sel ke sel lainnya. Jika kandungan elektrolit tubuh tidak seimbang, dapat terjadi ketegangan otot bahkan hingga kehilangan kesadaran
  • Syok Hipovolemik, komplikasi dehidrasi ini tergolong serius dan mengancam nyawa. Hypovolemic shock adalah kondisi ketika volume darah makin rendah, memicu kurangnya kadar oksigen dalam tubuh.

 

Baca juga tentang : Bahaya Hepatitis ‘Misterius’ dan Cara Mencegahnya

 

Tanda-tanda Dehidrasi

Tanda-tanda Dehidrasi dan Cara Mengatasinya, haus bukan tanda utama dehidrasi. Tanda-tanda dehidrasi pada tiap tingkatan usia dapat berbeda. Misalnya pada lansia, yang cenderung baru mengeluhkan haus ketika telah mengalami dehidrasi. Kemudian pada bayi dan balita, yang belum mampu mengkomunikasikan rasa haus dengan jelas.

 

Tanda-tanda dehidrasi pada bayi dan balita yaitu:

 

  • Mulut dan lidah kering
  • Tidak keluar air mata saat menangis
  • Popok tetap kering setelah tiga jam
  • Cekung pada mata, pipi, dan ubun-ubun
  • Rewel, mudah menangis

 

Secara umum, tanda-tanda dehidrasi pada orang dewasa antara lain:

1. Merasa Lebih Lelah

Jika Anda mengalami dehidrasi, Anda umumnya akan merasa mudah lelah. Dehidrasi memengaruhi banyak aspek kesehatan, termasuk siklus tidur. Saat mengalami dehidrasi, waktu tidur seseorang cenderung lebih pendek sehingga tubuh kurang istirahat.

 

Saat Anda berolahraga atau melakukan aktivitas fisik berat, mengalami dehidrasi juga membuat tubuh cepat terasa lelah. Daya tahan dan stamina berkurang drastis saat dehidrasi.

2. Warna dan Frekuensi Buang Air Kecil Berubah

Warna urin biasanya jadi lebih gelap ketika tubuh berusaha menyimpan lebih banyak cairan. Akibatnya urin menjadi lebih pekat karena tubuh mengurangi pembuangan air. Ini salah satu tanda Anda mengalami dehidrasi.

 

Frekuensi buang air kecil juga berkurang saat dehidrasi karena tubuh mengindikasikan adanya kekurangan cairan.

3. Kulit Kering dan Bibir Pecah-pecah

Pada kondisi dehidrasi parah, biasanya elastisitas kulit berkurang. Ketika dicubit atau ditarik, normalnya kulit akan kembali ke bentuk semula. Namun pada seseorang yang dehidrasi parah, kulit jadi lebih kering dan tidak elastis, sehingga saat dicubit bentuknya bertahan beberapa lama.

 

Dehidrasi juga menyebabkan bibir kering dan pecah-pecah karena kekurangan cairan. Namun jika bibir masih pecah-pecah setelah cukup minum, bisa jadi ada kondisi penyerta lainnya.

4. Pusing dan Hilang Kesadaran

Dehidrasi sering dikaitkan dengan sakit kepala yang mendadak muncul dan tidak kunjung reda. Belum ada penjelasan pasti mengenai hubungan dehidrasi dan sakit kepala, tetapi kekurangan cairan dipercaya menyebabkan pelebaran pembuluh darah di otak dan memicu sakit kepala.

 

Dehidrasi memengaruhi berbagai aspek kesehatan, ada kemungkinan saat tubuh kurang cairan, mekanisme organ-organ kemudian menyesuaikan diri. Salah satu efek sampingnya adalah timbul sakit kepala.

 

Berkurangnya volume darah ketika dehidrasi akut juga bisa menimbulkan pusing dan kepala terasa melayang. Kondisi ini disebut hypovolemia. Perlu diwaspadai, seseorang yang mengalami hypovolemia rentan pingsan. Risiko ini terutama paling tinggi pada lansia.

5. Palpitasi

Kurangnya cairan dalam tubuh dapat memengaruhi fungsi jantung. Mengalami dehidrasi bisa menyebabkan ritme detak jantung lebih cepat, atau palpitasi. Biasanya yang dirasakan seperti berdebar-debar, sensasi menggelitik di dada, atau detak jantung tidak beraturan.

 

Terutama jika Anda memaksakan diri tetap berolahraga dalam kondisi dehidrasi, kesehatan jantung dapat terancam. Volume darah yang dipompa dari ventrikel kiri jantung dapat berkurang, kemudian memengaruhi asupan darah dan oksigen pada organ-organ lain.

6. Konsentrasi Menurun

Saat asupan cairan berkurang, fungsi otak dapat terpengaruh. Secara keseluruhan ini memengaruhi kemampuan Anda berkonsentrasi. Beberapa studi menemukan dehidrasi dapat berakibat buruk pada daya ingat jangka pendek, menurunkan konsentrasi, dan mengganggu kestabilan suasana hati.

7. Tekanan Darah Menurun

Rendahnya tekanan darah dapat mengindikasikan seseorang mengalami dehidrasi akut. Ini terjadi karena saat tubuh kurang cairan, fungsi pembuluh darah untuk meregulasi tekanan darah juga terganggu. Kondisi ini dapat memicu syok hingga kematian.

 

Baca juga tentang : Pentingnya Hormon Kortisol untuk Tubuh

 

Cara Mengatasi Dehidrasi

Cara mengatasi dehidrasi paling efektif adalah menggantikan cairan yang hilang dan menambah asupan elektrolit. Namun perawatan paling tepat tergantung umur dan penyebab dehidrasi.

 

Misalnya pada bayi dan balita yang mengalami dehidrasi karena diare, muntah terus menerus, serta demam, yang perlu dilakukan adalah memberikan larutan khusus yang mengandung elektrolit (oralit). Pada anak yang usianya lebih besar, bisa diberikan minuman elektrolit yang dicampur air.

 

Sedangkan orang dewasa yang dehidrasi karena diare, muntah, dan demam dapat mengatasinya dengan asupan cairan yang cukup. Namun perlu diperhatikan, diare bisa memburuk jika hanya minum jus buah dan minuman bersoda. Selain karena penyakit, dehidrasi akibat aktivitas fisik berat dan cuaca panas bisa diatasi dengan cukup minum air atau cairan elektrolit.

 

Pada kasus dehidrasi parah, penanganan perlu dilakukan oleh tenaga medis profesional. Pasien dapat diinfus untuk mempercepat pemulihan dengan asupan cairan.

Tips Mengatasi Dehidrasi pada Lansia

Lansia rentan mengalami dehidrasi. Umumnya kadar cairan tubuh lansia rendah karena pengaruh usia. Maka saat mengalami diare, demam, atau kondisi kesehatan lainnya, mereka yang berusa lanjut berisiko tinggi alami dehidrasi. Sebelum muncul tanda-tanda dehidrasi, Anda bisa melakukan beberapa hal ini untuk memastikan lansia cukup cairan:

 

  • Secara berkala, tawarkan minum pada lansia, usahakan membuat jadwal (satu atau dua jam sekali)
  • Tawarkan minuman kesukaan lansia, tentunya yang aman untuk kesehatan
  • Maklumi jika lansia tidak menghabiskan minuman
  • Jika lansia mengidap penyakit tertentu, jangan menyinggungnya dan mengaitkannya dengan kurang minum

 

Baca juga tentang : Manfaat ‘Super’ Permen karet, bisa hilangkan Stressmu

 

Dehydration. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dehydration/symptoms-causes/syc-20354086 diakses 4 September 2022

Q&A: How to Prevent, Detect, & Treat Dehydration in Aging Adults. https://betterhealthwhileaging.net/qa-how-to-prevent-diagnose-treat-dehydration-aging-adults/ diakses 4 September 2022

How to Tell If You’re Dehydrated: Signs and Symptoms. https://www.healthline.com/health/how-to-tell-if-youre-dehydrated diakses 4 September 2022

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest