Tak Perlu Pakai Masker di Luar Ruangan

Tak Perlu Pakai Masker jika Berada di Luar Ruangan

Presiden Jokowi 

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo kini memperbolehkan Tak Perlu Pakai Masker di Luar Ruangan, hal itu di karenakan kondisi penanganan pandemi COVID-19 yang terkendali, Presiden Joko Widodo (jokowi) menyampaikan pelonggaran kebijakan terkait masker. Beraktivitas di luar ruangan kini tak wajib pakai masker.

Jokowi berkata “Pemerintah memutuskan melonggarkan kebijakan memakai masker, jika masyarakat beraktivitas di luar ruangan atau area terbuka yang tidak padat orang maka diperbolehkan untuk tidak menggunakan masker,” Selasa (17/5).

 

Baca juga tentang : Bahaya Hepatitis ‘Misterius’ dan Cara Mencegahnya

Tetap Harus Memakai Masker saat di Dalam Ruangan

 

Namun Tak Perlu Pakai Masker di Luar Ruangan masker tetap wajib digunakan untuk kegiatan di ruangan tertutup dan transportasi publik, Jokowi meminta masyarakat tetap menggunakan masker. Hal senada di kemukakan oleh Zubairi Djoerban, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bahwa masih jauh Indonesia untuk melepas masker di dalam ruangan.

Ujar Zubairi Djoerban,“Kalau dalam ruangan, di banyak negara yang sudah menyatakan (Covid-19 sebagai) endemi, di dalam ruangan syaratnya masih (tetap menggunakan masker),”. Jadi menurutnya masih butuh waktu yang lama untuk orang bisa melepas makser di dalam ruangan.

Secara statistik penularan Covid-19 memang tak lagi meningkat di negara-negara Eropa, yang akhirnya membuat pemerintahnya juga telah mengizinkan warganya lepas masker di ruang terbuka. Pemakaian masker di ruangan terbuka terjadi saat acara seperti konser-konser musik yang kini sudah banyak digelar.

Masyarakat harus tetap mematuhi memakai masker di ruangan tertutup, Hal tersebut di berikan Zubairi saat di wawancara, “Tapi, kalau di dalam ruangan, tetap harus memakai masker”.

Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan juga memberikan informasi alasannya melonggarkan pemakaian masker, karena kasus varian baru Covid-19 khususnya subvarian Omicron BA.2 tidak menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di Tanah Air.

Menurutnya Kondisi pandemi Covid-19 di negara-negara besar seperti China dan Amerika Serikat berbeda dengan di Indonesia. “BA.2 itu sudah dominan juga di Indonesia dan di India, tetapi berbeda dengan negara-negara lain seperti China dan Amerika Serikat, kita tidak mengamati adanya kenaikan kasus yang tinggi dengan adanya varian baru itu,” kata Menteri Kesehatan saat memberikan informasi di Youtube BNPB.

 

Baca juga tentang : Kenapa Test Premarital Penting Sebelum Menikah

 

Faktor Imunitas

Selain itu menurut Budi, faktor imunitas yang baik yang sangat mempengaruhi dari tidak terjadinya tinggi survei di Jawa-Bali menunjukkan bahwa 99,2 persen masyarakat di Jawa-Bali sudah memiliki antibodi terhadap Covid-19 dan memiliki titer antibodi yang cukup tinggi.

Antibodi tersebut, menurut dia, berasal dari vaksinasi Covid-19 dan infeksi dari virus Corona. “Hasil riset di seluruh dunia menunjukkan bahwa kombinasi dari vaksinasi ditambah dengan infeksi, membentuk apa yang di kalangan sains disebut super immunity, jadi kekebalannya atau kadar antibodi tinggi dan bisa bertahan lama,” ujar Budi.

Sumber :

https://www.presidenri.go.id/siaran-pers/pemerintah-longgarkan-kebijakan-pemakaian-masker-bagi-masyarakat/

https://www.youtube.com/watch?v=7kzDCY2Syck

 

Baca juga tentang : Kelebihan dan Kekurangan Berolahraga Malam Hari

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest