Mewaspadai Overhidrasi: Tubuh Kelebihan Cairan

Mewaspadai Overhidrasi: Tubuh Kelebihan Cairan

Mewaspadai Overhidrasi: Tubuh Kelebihan Cairan ketika Anda membutuhkan cairan, minum air dalam jumlah yang berlebihan juga merugikan untuk kesehatan Anda. Kondisi kelebihan cairan ini disebut pula dengan overhidrasi.

Jika Anda merasakan gejala seperti overhidrasi, sebaiknya segera konsultasikan ke tenaga medis profesional. Hubungi Kavacare di nomor 0811-1446-777 untuk mendapatkan layanan telekonsultasi dokter hingga cek darah di rumah

Apa Itu Overhidrasi?

Overhidrasi adalah kelebihan air dalam tubuh Anda. Anda dapat mengalami overhidrasi apabila Anda mempunyai gangguan yang menurunkan kemampuan tubuh untuk melepas air atau meningkatkan kecenderungan tubuh untuk menyimpan air. Minum terlalu banyak air jarang menyebabkan overhidrasi karena ginjal pada umumnya melepas air berlebihan dengan mudah.

Mewaspadai Overhidrasi: Tubuh Kelebihan Cairan, khususnya atlet, yang meminum air dalam jumlah yang berlebihan untuk menghindari dehidrasi justru dapat mengalami overhidrasi. Hal ini dapat juga terjadi akibat gangguan psikiatrik yang disebut polidipsia, di mana Anda merasakan haus yang berlebihan.

Akibatnya adalah terlalu banyak air dan tidak terdapat cukup natrium atau elektrolit lain dalam tubuh sehingga mengakibatkan tingkat natrium yang rendah dalam darah, atau hiponatremia, yang dapat membahayakan jiwa.

Prevalensi Overhidrasi

Pada overhidrasi, gejala jarang muncul, tetapi pada overhidrasi yang parah, penderitanya dapat mengalami kebingungan atau kejang-kejang. Kondisi ini lebih umum terjadi pada orang dengan gangguan pada ginjal, di mana ginjal tidak dapat mengeluarkan urin secara normal. Misalnya, orang dengan gangguan jantung, ginjal, atau hati, atau pada bayi prematur dengan ginjal yang belum berkembang sepenuhnya. Obat-obatan tertentu, seperti antidepresan, dapat mengakibatkan overhidrasi pada orang-orang yang rentan.

Penyebab

Mewaspadai Overhidrasi: Tubuh Kelebihan Cairan Kondisi kelebihan air yang biasa disebut dengan keracunan air ini dapat terjadi akibat kondisi-kondisi berikut ini:

  • Minum air setelah olahraga dalam waktu lama hanya memenuhi kebutuhan air tanpa mengembalikan elektrolit yang hilang;
  • Kondisi psikologis yang menyebabkan keinginan untuk minum air secara berlebihan akibat adanya sensasi haus yang terus-menerus;
  • Kompetisi minum air;
  • Pemenuhan air pada kondisi dimana tingkat hormon antidiuretik (ADH) tinggi, seperti penyakit gastroenteritis (radang pada dinding saluran pencernaan) yang menyebabkan air yang hilang.

Faktor Risiko

Masalah overhidrasi lebih umum di antara atlet yang minum banyak air sebelum dan selama olahraga. Berikut ini adalah atlet-atlet yang berisiko terkena overhidrasi:

  • Atlet maraton;
  • Pesepeda jarak jauh;
  • Pemain rugby;
  • Peserta lomba dayung;
  • Anggota tentara yang tengah melakukan latihan militer;
  • Pendaki gunung;
  • Ditambah lagi, overhidrasi biasa terjadi pada orang dengan penyakit ginjal atau hati dan dapat juga mempengaruhi orang yang gagal jantung.

Tanda dan Gejala

Warna Urin

Cara memeriksa apakah Anda meminum cukup air adalah untuk mengawasi warna urin Anda. Apabila warna urin Anda seringkali bening, itu adalah tanda bahwa Anda telah meminum terlalu banyak air.

Terlalu Sering Buang Air

Hal ini juga merupakan tanda dan gejala Anda terlalu banyak minum air. Jumlah normal buang air adalah 6-8 kali sehari. Lebih dari 10 kali bisa jadi normal untuk orang yang sering minum atau yang minum alkohol atau kafein setiap hari.

Rasa Cepat Haus

Tubuh biasanya melawan dehidrasi dengan cara membiarkan Anda tahu kapan untuk minum air, yaitu dengan rasa haus, jadi Anda harus menyadari sinyal-sinyal dari tubuh Anda.

Mual dan Muntah

Gejala-gejala overhidrasi bisa jadi mirip dengan dehidrasi. Ketika tubuh Anda kelebihan air, ginjal tidak dapat melepaskan cairan berlebih sehingga mulai menumpuk dan menyebabkan mual, bahkan muntah serta diare.

Sakit Kepala Sepanjang Hari

Kelebihan air di tubuh dapat menyebabkan tingkat garam tubuh menurun dan sel-sel berkembang sehingga membuat otak tertekan ke tengkorak. Hal inilah yang membuat kepala Anda sakit dan selanjutnya dalam jangka panjang dapat merusak otak.

Tangan, Kaki, dan Bibir Memucat

Ketika Anda overhidrasi, Anda akan melihat pembengkakan atau warna kaki, tangan, dan bibir yang memucat karena ketika sel-sel membengkak, kulit juga ikut membengkak dan menyebabkan kulit menjadi pucat.

Otot Mudah Kram

Ketika elektrolit menurun karena overhidrasi, keseimbangan tubuh menurun. Tingkat elektrolit yang menurun ini dapat menyebabkan kejang otot dan kram otot.

Keletihan atau Fatigue

Minum terlalu banyak air dapat menyebabkan ginjal bekerja terlalu keras untuk melepaskan cairan yang berlebih. Hal ini mengakibatkan reaksi hormon yang membuat Anda stres dan letih.

Diagnosis Overhidrasi

Untuk mendiagnosis overhidrasi, biasanya dokter akan bertanya tentang riwayat medis Anda untuk menentukan apakah gejala-gejala yang Anda rasakan disebabkan oleh overhidrasi, hiponatremia, atau kondisi lainnya.

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik dan melakukan pemeriksaan darah serta urin untuk melihat kadar natrium dan masalah lainnya di tubuh Anda. Untuk memeriksa kondisi overhidrasi ini, dokter akan menentukan:

  1. Status hidrasi (osmolaritas)
  2. Pengukuran keseimbangan air.

Dari kedua prinsip di atas, ada beberapa strategi yang dapat dilakukan:

  1. Serum Natrium. Hal ini merupakan ukuran pemeriksaan dari seberapa parah kondisi tersebut dan apa pilihan pengobatan untuk itu.
  2. Osmolaritas Plasma dan Urin. Pemeriksaan ini tidak dianggap sebagai pemeriksaan diagnostik yang umum dilakukan, tetapi dapat menjadi pemeriksaan pendukung.
  3. Asupan dan Keluarnya Air. Perhitungan keseimbangan air dari pemeriksaan seberapa banyak asupan air yang masuk dan berapa air yang keluar selama periode tertentu. Pengeluaran air ini termasuk air yang keluar lewat buang air kecil dan buang air besar.
  4. Perubahan Berat Badan. Perubahan berat badan tubuh bersifat sensitif, akurat, dan terukur sebagai pemeriksaan keseimbangan cairan ketika diukur di bawah kondisi standar dan apabila dokter memiliki data dari pemeriksaan yang lalu sebagai perbandingan.

Apabila Anda memiliki gejala-gejala overhidrasi yang jelas, dokter biasanya dapat mengidentifikasikannya dengan cepat dan segera melakukan pengobatan.

Promo Untuk Kamu Bulan ini

Penanganan Overhidrasi

Tujuan penanganan atau terapi untuk pengobatan overhidrasi ini adalah:

  1. Meredakan gejala-gejala hiponatremia;
  2. Mencegah penurunan natrium lebih lanjut;
  3. Mencegah terlalu banyak pengembalian natrium karena hal ini dapat menyebabkan sindrom demielinisasi osmotik (Osmotic Demyelination Syndrome/ODS), yang dapat mengarah pada disfungsi sel otak.

Berikut langkah-langkah terapi yang biasa dilakukan dokter:

1. Terapi Awal

Terapi awal untuk pengobatan overhidrasi yang dilakukan dengan mengukur kadar masuknya air pada kurun waktu enam jam ini tergantung apakah pasien menunjukkan gejala atau tidak.

Karena air diambil dari blood-brain barrier atau pembuluh darah mikro pada sistem saraf pusat yang berasal dari osmosis, hiponatremia akut dapat berkembang menjadi edema otak dapat mematikan. Oleh karena itu, bahkan gejala ringan pun membutuhkan perhatian dan membutuhkan salin hipertonik (obat uap).

2. Kasus Tanpa Gejala

Pada kasus hiponatremia akut tanpa gejala, setelah diberikan serum dengan konsentrasi natrium lebih rendah dari 130 mEq/L. Mengawasi pasien untuk tanda-tanda dan gejala-gejala serta mengukur serum konsentrasi natrium harus dilakukan setiap beberapa jam sekali untuk memutuskan apakah pasien butuh pengobatan lebih lanjut. Serum natrium dapat terus menurun setelah beberapa jam diaplikasikan, karena adanya penundaan pada penyerapan air yang masuk. Peningkatan pengeluaran natrium dapat terjadi karena pasien akibat beban air yang berlebihan.

3. Pasien dengan Gejala

Pada pasien yang mengalami hiponatremia akut dan mempunyai konsentrasi natrium di serum kurang dari 130 mEq/L serta menunjukkan gejala, merupakan peningkatan tekanan intrakranial (dalam otak).

Peningkatan serum natrium yang cepat hingga 4-6 mEq/L dianggap sebagai target terapi, dan dalam kurun waktu beberapa jam. Apabila konsentrasi serum natrium dapat ditingkatkan hingga 4-6 mEq/L, herniasi otak (jaringan dan cairan otak bergeser sehingga menekan area di dekatnya) dapat dicegah bersamaan dengan hilangnya gejala-gejala lain.

Pencegahan lain untuk mencegah konsentrasi serum natrium menurun lebih jauh, termasuk pembatasan asupan air dan menghentikan konsumsi obat-obatan yang menyebabkan hiponatremia.

Komplikasi

Ketika overhidrasi terjadi dengan lambat atau ringan/sedang, sel-sel otak akan mempunyai waktu untuk beradaptasi sehingga gejala-gejala ringan, seperti konsentrasi yang mudah terganggu atau letargi (keletihan berlebihan), dapat terjadi. Ketika overhidrasi terjadi dengan cepat, Anda mungkin akan menunjukkan gejala muntah dan

Sumber :

  1. https://www.msdmanuals.com/home/hormonal-and-metabolic-disorders/water-balance/overhydration diakses pada 13 Juni 2023
  2. Water Toxicity. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537231/ diakses pada 13 Juni 2023
  3. Why is My Urine Brown? https://www.healthline.com/health/brown-urine-causes#medical-conditions diakses pada 13 Juni 2023
  4. What is Too Much Water Intake? https://www.webmd.com/diet/what-is-too-much-water-intake diakses pada 13 Juni 2023
  5. https://www.healthline.com/health/overhydration#diagnosis diakses pada 13 Juni 2023.

(Artikel ini telah direview oleh dr. Keyvan Fermitaliansyah, Care Pro & Dokter Umum di Kavacare)

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest