Mengenal Penyakit Asma

Mengenal Penyakit Asma

Asma adalah penyakit paru kronis yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Penyakit ini ditandai dengan inflamasi dan penyempitan saluran udara, yang menyebabkan sesak napas, batuk, dan rasa tertekan di dada. Asma dapat mempengaruhi orang dari segala usia, tetapi lebih sering terjadi pada anak-anak dan remaja. Menurut penelitian dari National Center for Biotechnology Information (NCBI), faktor lingkungan seperti polusi udara, debu, dan asap rokok dapat meningkatkan risiko seseorang terkena asma. Selain itu, faktor genetik dan riwayat keluarga juga dapat mempengaruhi kemungkinan seseorang terkena asma.

Terdapat beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengobati asma, seperti bronkodilator dan kortikosteroid. Bronkodilator membantu melonggarkan otot-otot di sekitar saluran udara, sehingga memungkinkan lebih banyak udara masuk dan keluar dari paru-paru. Kortikosteroid, di sisi lain, membantu mengurangi inflamasi di saluran udara. Namun, pengobatan asma tidak hanya melibatkan obat-obatan. Membuat perubahan gaya hidup yang sehat juga dapat membantu mengelola gejala asma. NCBI merekomendasikan untuk menghindari faktor pemicu asma, seperti debu dan asap rokok, serta menjaga lingkungan yang sehat dan bersih.

Apa Penyebab Penyakit Asma

 

Selain polusi udara dan asap rokok, terdapat banyak faktor pemicu asma yang dapat memperburuk gejala asma, antara lain:

  • Alergi: Reaksi alergi terhadap debu, serbuk sari, bulu binatang, jamur, dan tungau debu dapat memicu serangan asma pada beberapa orang.
  • Infeksi saluran pernapasan: Infeksi virus atau bakteri pada saluran pernapasan, seperti pilek, flu, atau pneumonia dapat memperburuk gejala asma.
  • Olahraga: Olahraga atau aktivitas fisik yang intens dapat memicu serangan asma pada beberapa orang.
  • Perubahan cuaca: Perubahan cuaca yang tiba-tiba, seperti perubahan suhu atau kelembapan, dapat memicu serangan asma pada beberapa orang.
  • Emosi: Stres atau emosi yang intens dapat memicu serangan asma pada beberapa orang.
  • Aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS): Beberapa orang dengan asma mengalami reaksi alergi terhadap aspirin dan OAINS, yang dapat memicu serangan asma.
  • Paparan bahan kimia: Paparan bahan kimia seperti asam sulfat, amonia, atau bahan kimia industri lainnya juga dapat memicu serangan asma pada beberapa orang.
  • Kondisi medis lainnya: Beberapa kondisi medis lainnya seperti sinusitis, GERD (refluks asam gastroesophageal), dan apnea tidur dapat memperburuk gejala asma.

 

Ciri Ciri Penyakit Asma

Menurut National Center for Biotechnology Information (NCBI), terdapat beberapa ciri-ciri penyakit asma yang perlu diperhatikan, antara lain:

  • Batuk yang berlangsung lama: Batuk yang berlangsung lebih dari dua minggu dapat menjadi tanda awal asma.
  • Sesak napas: Sesak napas atau sulit bernapas adalah tanda paling umum dari asma. Seseorang dengan asma mungkin merasa sulit bernapas atau sesak napas, terutama saat berolahraga atau terpapar faktor pemicu asma lainnya.
  • Wheezing: bunyi napas seperti bersiul dapat menjadi tanda awal atau tanda yang lebih jelas dari asma.
  • Dada terasa tertekan: Penderita asma mungkin merasa dada terasa tertekan atau nyeri, terutama selama serangan asma.
  • Batuk atau sesak napas yang memburuk pada malam hari: Penderita asma mungkin mengalami gejala yang memburuk pada malam hari, terutama saat tidur.
  • Gejala yang memburuk saat terpapar faktor pemicu asma: Penderita asma mungkin mengalami gejala yang memburuk saat terpapar faktor pemicu asma, seperti debu, serbuk sari, dan asap rokok.
  • Gejala yang membaik dengan obat-obatan: Gejala asma dapat membaik saat menggunakan obat-obatan, seperti inhaler bronkodilator atau kortikosteroid.
  • Kondisi medis lainnya: Penderita asma mungkin memiliki kondisi medis lainnya, seperti alergi atau sinusitis, yang dapat memperburuk gejala asma.

Penting untuk diingat bahwa setiap individu dengan asma dapat memiliki gejala yang berbeda-beda, dan gejala asma dapat berubah dari waktu ke waktu. Jika Anda mengalami gejala asma, segera berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Cara Menghindari Faktor Pemicu Asma yang Sulit Dihindari

Karena itu memang sulit untuk menghindari faktor pemicu asma seperti perubahan cuaca, tetapi terdapat beberapa cara yang dapat membantu mengurangi risiko serangan asma saat terpapar faktor pemicu yang sulit dihindari tersebut. Beberapa cara tersebut antara lain:

  • Menggunakan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter dengan benar, termasuk obat-obatan pencegah asma dan obat-obatan untuk mengatasi serangan asma ketika terjadi.
  • Menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh dengan olahraga secara teratur dan makan makanan sehat.
  • Menghindari stres dan emosi yang berlebihan, karena stres dapat memicu serangan asma.
  • Membuat perubahan pada lingkungan rumah, seperti menggunakan alat pengontrol kelembaban udara untuk mengurangi risiko jamur dan tungau debu, serta menjaga kebersihan rumah secara rutin.
  • Menjaga pola tidur yang sehat dan cukup, karena kurang tidur dapat memicu serangan asma.
  • Memantau perkembangan gejala asma dan menghindari faktor pemicu yang dapat memperburuk gejala.
  • Berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan jika sering mengalami gejala asma, atau jika terdapat faktor pemicu asma yang sulit dihindari.

 

Meskipun sulit untuk menghindari faktor pemicu asma yang sulit dihindari, namun dengan mengikuti tips di atas dan mengelola asma dengan disiplin, Anda dapat mengurangi risiko serangan asma dan meningkatkan kualitas hidup Anda.

 

 

Promo terbaik untuk kamu bulan ini

Jenis Olahraga yang Baik untuk Penderita Asma

Jadi orang asma diperbolehkan olahraga sangat penting bagi kesehatan secara umum, termasuk untuk penderita asma. Olahraga dapat membantu meningkatkan kondisi fisik dan kebugaran, serta dapat membantu mengurangi risiko serangan asma. Namun, orang dengan asma perlu memilih jenis olahraga yang tepat agar tidak memperburuk gejala asma. Berikut adalah beberapa jenis olahraga yang biasanya disarankan untuk penderita asma:

  • Berjalan kaki: Berjalan kaki merupakan olahraga yang mudah dilakukan dan tidak memerlukan peralatan khusus. Olahraga ini dapat membantu meningkatkan kapasitas paru-paru dan mengurangi risiko serangan asma.

 

  • Bersepeda: Bersepeda juga merupakan olahraga yang mudah dilakukan dan dapat membantu meningkatkan kapasitas paru-paru. Namun, pastikan untuk memilih rute yang aman dan tidak berdebu.
  • Berenang: Berenang merupakan olahraga yang sangat bagus bagi penderita asma, karena dapat membantu meningkatkan kapasitas paru-paru dan tidak memicu gejala asma.
  • Yoga: Yoga dapat membantu meningkatkan kondisi fisik dan kebugaran, serta dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan yang dapat memicu serangan asma.
  • Sepak bola: Meskipun terdapat risiko terpapar debu dan polutan udara ketika bermain sepak bola, namun olahraga ini dapat membantu meningkatkan kapasitas paru-paru dan membantu mengurangi risiko serangan asma.

Penting untuk diingat bahwa setiap orang dengan asma memiliki kondisi yang berbeda-beda, sehingga sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan sebelum memulai program latihan. Dokter atau ahli kesehatan dapat membantu memberikan rekomendasi olahraga yang tepat untuk Anda dan memberikan saran tentang cara menghindari faktor pemicu asma saat berolahraga.

Bagaimana Cara Menghindari Faktor Pemicu Asma saat Berolahraga

Berolahraga dapat membantu meningkatkan kondisi fisik dan kebugaran, serta dapat membantu mengurangi risiko serangan asma. Namun, bagi orang dengan asma, berolahraga dapat memicu gejala asma jika tidak dilakukan dengan benar. Berikut adalah beberapa cara untuk menghindari faktor pemicu asma saat berolahraga:

  • Pilih waktu dan tempat yang tepat: Hindari berolahraga di tempat yang berdebu atau berpolusi, dan hindari berolahraga di waktu yang sangat dingin atau panas. Cobalah untuk berolahraga di dalam ruangan dengan udara bersih dan sejuk.
  • Lakukan pemanasan dan pendinginan: Lakukan pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan setelah berolahraga untuk membantu menghindari serangan asma.
  • Gunakan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter: Pastikan untuk menggunakan obat-obatan pencegah asma atau bronkodilator sesuai dengan instruksi dokter sebelum berolahraga.
  • Pilih jenis olahraga yang tepat: Pilih jenis olahraga yang tidak memicu gejala asma, seperti berjalan kaki, berenang, atau yoga.
  • Pantau gejala asma: Pantau gejala asma selama berolahraga dan hentikan aktivitas jika merasa sulit bernapas atau muncul gejala asma lainnya.
  • Jangan berolahraga terlalu keras: Jangan berolahraga terlalu keras atau terlalu lama, karena hal ini dapat memicu serangan asma.

Berkonsultasi dengan dokter: Jika sering mengalami gejala asma saat berolahraga, berkonsultasilah dengan dokter atau ahli kesehatan untuk mendapatkan saran dan rekomendasi yang tepat. Menghindari faktor pemicu asma saat berolahraga sangat penting untuk mencegah serangan asma dan menjaga kesehatan secara umum. Jangan ragu untuk meminta saran dari dokter atau ahli kesehatan jika memiliki pertanyaan atau kekhawatiran terkait olahraga dan asma.

Sumber :

 

  1. https://www.nhs.uk/conditions/asthma/
  2. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/asthma
  3. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32944030/
  4.  https://medlineplus.gov/asthma.html
  5.  https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/6424-asthma
Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest