Anjuran Makanan Pasien Hepatitis A

Anjuran Makanan Hepatitis A

Hati merupakan salah satu organ penting yang terlibat dalam menjaga keseimbangan nutrisi tubuh, oleh karena itu anjuran makanan pasien Hepatitis A perlu mendapatkan perhatian. Hepatitis A yang menyerang hati ini dapat mengganggu kerja hati yang berakibat pada malnutrisi. Dukungan makanan atau nutrisi yang tepat dapat memperbaiki kerja hati dan mendukung kesembuhan pasien yang mengalami gangguan kerja pada hati.

Apabila Anda membutuhkan konsultasi seputar hepatitis A, Anda dapat menghubungi layanan Kavacare di nomor Whatsapp 0811-1446-777. Dapatkan juga layanan homecare lainnya seperti kunjungan perawat atau dokter ke rumah, pemeriksaan laboratorium di rumah, dan fisioterapi.

Tentang Penyakit hepatitis A

Sebelum tahu Anjuran Makanan Pasien Hepatitis A, Hepatitis A merupakan penyakit peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A atau Hepatitis A Virus (HAV). Penyakit ini umumnya tidak serius dan pasien yang terkena hepatitis A dapat sembuh sepenuhnya dalam waktu beberapa bulan. Bahkan, beberapa orang dinyatakan tidak menunjukkan gejala apa pun. Namun, dalam kasus luar biasa, penyakit hepatitis A ini dapat menyebabkan kematian akibat kegagalan pada kerja hati.

Penularan penyakit hepatitis A ini biasanya terjadi secara fekal-oral (perpindahan virus dari kotoran kepada mulut) melalui air atau makanan yang terkontaminasi. Menurut WHO, angka penularan HAV ini lebih tinggi pada lingkungan dengan sanitasi buruk dan lingkungan yang padat penduduk, pria homoseksual dalam suatu institusi, dan di antara kelompok prasekolah dan sekolah. Di Indonesia, kasus hepatitis A biasa terjadi pada anak-anak di bawah usia 10 tahun.

Gejala Penyakit Hepatitis A

Gejala-gejala pada penyakit hepatitis A umumnya muncul beberapa minggu setelah pasien terinfeksi oleh virus. Tidak semua orang yang terinfeksi virus ini akan menunjukkan gejala, tetapi gejala-gejala umum dari penyakit ini adalah sebagai berikut:

  • Keletihan yang tidak biasa dan tubuh terasa lemas;
  • Mual, muntah, dan diare yang terjadi secara mendadak;
  • Rasa sakit atau tidak nyaman pada area perut, khususnya pada bagian kanan sebelah atas, yaitu area di bawah tulang rusuk bawah yang merupakan area bagian atas hati;
  • Kotoran yang berwarna keabuan atau warna serupa tanah liat;
  • Kehilagan nafsu makan;
  • Demam bersuhu rendah;
  • Warna urine menjadi gelap;
  • Rasa sakit pada persendian;
  • Kulit dan bagian putih pada mata menjadi kekuningan (jaundice atau penyakit kuning)
  • Rasa gatal yang berlebihan.

Gejala-gejala di atas ini biasanya relatif ringan dan akan hilang dalam kurun waktu beberapa minggu. Hanya dalam kasus luar biasa, penyakit ini akan menjadi parah dan berlangsung selama berbulan-bulan.

Jangan lupa Cek Promo untuk Kamu Sobat Westerindo

Pencegahan Hepatitis A

Karena penyakit ini berkaitan erat dengan higienitas, Hepatitis A dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri, seperti mengurangi pergantian alat makan dan minum dengan teman, mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah buang air, juga memastikan meminum air minum yang telah dimasak. HAV juga dapat dicegah dengan cara menjauhi tempat-tempat makan yang beresiko menjadi sumber penular HAV.

Pencegahan lain bagi penyakit hepatitis A adalah lewat vaksinasi HAV. Sekarang ini, vaksinasi hepatitis A merupakan vaksinasi wajib bagi bayi setelah bayi mencapai usia 12 bulan dan dalam rentang waktu hingga 23 bulan. Selanjutnya, vaksinasi hepatitis A diberikan setelah 6-12 bulan setelah dosis pertama diberikan. Vaksinasi ini dapat menghasilkan kekebalan terhadap HAV selama 15-20 tahun lamanya. Namun, pada dua minggu awal pemberian vaksin, bayi masih rentan terhadap virus ini karena tubuh belum mampu menghasilkan antibodi yang cukup.

Selain bayi, wanita hamil dengan resiko hepatitis A juga memerlukan vaksinasi untuk mencegah resiko terburuk dari infeksi virus ini.

Anjuran Makan Pasien Hepatitis A

Hati sendiri mempunyai fungsi yang sangat penting pada tubuh, seperti melawan infeksi dan penyakit, menetralisir racun dan obat-obatan, membantu pembongkaran zat gizi, menyimpan energi, dan melepas energi ketika tubuh membutuhkan, misalnya saja ketika seseorang berolahraga. Oleh karena itu, penyakit pada hati bisa menyebabkan masalah yang cukup serius. Untuk memperbaiki sistem pada hati, ada beberapa kandungan makanan khusus yang bisa Anda konsumsi.

Protein

Protein merupakan salah satu unsur pembangun tubuh dan zat ini dapat memperbaiki jaringan tubuh yang rusak. Untuk pasien dengan hepatitis A, dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan tinggi protein sebanyak 3 hingga 4 kali per hari. Jenis-jenis makanan yang berprotein tinggi adalah:

  • Daging, yang segar atau beku, jangan konsumsi daging yang telah dikalengkan;
  • Unggas, seperti ayam atau kalkun;
  • Ikan, baik itu segar, beku, atau kalengan, tetapi hindari ikan yang dikeringkan karena mengandung kadar garam yang tinggi;
  • Produk olahan sapi lainnya, seperti yogurt dan susu;
  • Telur;
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian;
  • Buncis;
  • Produk olahan kacang kedelai, seperti tahu, tempe, dan lain-lainnya.

Kalori

Selama sakit, Anda membutuhkan energi yang berasal dari kalori lebih banyak daripada ketika Anda dalam kondisi normal. Kalori ini akan membantu proses penyembuhan dan mencegah kerusakan pada otot.

Berikut ini adalah makanan-makanan tinggi kalori:

  • Roti, sereal, kentang, nasi, dan pasta;
  • Mentega, margarin, minyak;
  • Biskuit, kue bolu, puding, madu, selai, makanan manis, dan cokelat.

Susu dan Makanan Olahan Susu

Berbagai produk olahan susu merupakan sumber dari protein, kalori, dan kalsium. Salah satu anjuran makanan bagi pasien hepatitis A adalah produk olahan susu ini dengan 3 porsi setiap harinya.

  • Susu full cream, dengan satu porsi sebanyak 200 ml;
  • Yogurt, terutama Greek Yogurt atau yogurt yang kental dengan satu porsi sebanyak 125g;
  • Custard dengan satu porsi sebanyak 125 g;
  • Cottage cheese dengan satu porsi 175g;
  • Cheese spread dengan satu porsi 50g;
  • Keju cheddar dengan porsi 30g per hari.

Sayur-sayuran dan Buah-buahan

Anda tentu sepakat bahwa sayur dan buah selalu menjadi makanan yang tepat untuk penyembuhan penyakit, termasuk pada penyakit hepatitis A. Sayur dan buah merupakan sumber utama vitamin dan mineral, serta mengandung fiber atau serat yang membantu usus menyerap makanan secara reguler.

  • Satu porsi per hari setara dengan:
  • Satu buah seukuran kepalan tangan, seperti apel, plum, atau segenggam buah jenis beri;
  • Tiga sendok makan sayuran;
  • Semangkuk salad;
  • Satu gelas jus buah seukuran 150ml.

Anjuran Makanan Pasien Hepatitis A  ini penting untuk menjaga keseimbangan nutrisi dan memperoleh energi untuk membantu kesembuhan. Disarankan bagi pasien hepatitis A untuk memakan makanan berat atau makanan ringan sekali setiap 2-3 jam, termasuk 50g makanan ringan berkarbohidrat pada saat malam agar tubuh dapat menggunakan nutrisi tersebut sepanjang malam.

Salah satu fungsi utama dari hati adalah melepas energi selama periode lapar, sedangkan periode terlama seseorang tidak makan adalah ketika tidur. Kalau hati sedang dalam kondisi tidak baik, maka tubuh akan membongkar jaringan otot untuk mendapatkan energi. Mengkonsumsi makanan ringan berkarbohidrat sebelum tidur sebanyak 50g akan mencegah hal ini terjadi.

Hal yang penting untuk diperhatikan pula adalah kerusakan pada hati dapat menyebabkan penumpukan cairan pada area perut atau abdomen (asites). Mengurangi konsumsi garam dan asupan cairan dapat mengendalikan penumpukan cairan ini.

Pertanyaan Umum Terkait Makanan Pasien Hepatitis A

Apakah Ada Pantangan Makan Pasien Hepatitis A?

Salah satu pantangan makan pasien hepatitis A adalah makanan dengan kadar garam tinggi karena garam mendorong penumpukan cairan pada organ dalam tubuh. Maka, makanan-makanan  yang mengandung kadar garam tinggi sebaiknya dihindari, seperti makanan ringan yang asin, ikan-ikanan yang dikeringkan dengan garam, berbagai makanan siap saji, seperti burger, pizza, juga makanan-makanan yang telah diproses, seperti kornet, sosis, nugget, dan lain-lain.

Apakah Penyakit Hepatitis A Menular?

Hepatitis A merupakan penyakit yang sangat menular. Biasanya, penyebaran penyakit hepatitis A lebih tinggi pada kawasan pemukiman padat, orang-orang yang sering berbagi makan dan minum, serta dari makanan-makanan yang terdapat di daerah yang beresiko terdapat penularan HAV. Penularan ini dapat dicegah dengan menjaga kebersihan dan higienitas diri, misalnya rutin mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang air.

(Artikel ini telah direview oleh dr. Eddy Wiria, PhD., Co-Founder & CEO Kavacare)

 

Sumber:

  1. https://www.cdc.gov/hepatitis/hav/afaq.htm (16 Oktober 2022)
  2. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hepatitis-a/symptoms-causes/syc-20367007 (16 Oktober 2022)
  3. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8067608/ (16 Oktober 2022)
  4. Sasoka, Dwika Sari dan Satyabakti, Prijono. 2013. Hubungan Antara Higiene Perseorangan dengan Kejadian Hepatitis A pada Pelajar/Mahasiswa. Surabaya: FKM Universitas Airlangga. (16 Oktober 2022)
  5. https://www.uhcw.nhs.uk/ (16 Oktober 2022)
Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest