Daftar Isi
Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun dapat terserang diabetes. Diabetes merupakan penyakit metabolik bersifat kronis dan dapat mengganggu tumbuh kembang anak. Ada berbagai faktor yang dapat memicu atau menjadi penyebab diabetes pada anak.
Merawat anak dengan kondisi diabetes bisa jadi hal yang menantang. Untuk mendapatkan pendampingan medis seperti cek darah di rumah dan konsultasi mengenai perawatan diabetes pada anak, Anda bisa menghubungi layanan homecare Kavacare di nomor 0811 1446 777.
Tipe-tipe Diabetes pada Anak
Dua tipe diabetes yang paling umum ditemui adalah diabetes tipe 1 dan tipe 2. Keduanya dapat terjadi pada segala lapisan usia. Namun kasus diabetes pada anak paling banyak adalah diabetes tipe 1.
Diabetes Tipe 1
Diabetes tipe 1 merupakan kondisi ketika tubuh tidak dapat memproduksi hormon insulin. Insulin sangat dibutuhkan tubuh untuk bertahan hidup. Ketika tubuh tidak dapat memproduksi insulin, gula yang dikonsumsi tidak dapat dicerna dan berakhir menumpuk dalam aliran darah.
Diabetes Tipe 2
Diabetes tipe 2 pada anak merupakan penyakit kronis yang memengaruhi bagaimana tubuh memproses gula atau glukosa sebagai sumber energi. Tanpa perawatan, kelainan ini menyebabkan kadar gula menumpuk pada aliran darah dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius.
Diabetes tipe 2 lebih banyak ditemui pada orang dewasa. Namun dengan meningkatnya angka obesitas pada anak, kasus diabetes tipe 2 pun kini kerap ditemui pada anak dan remaja.
Penyebab Diabetes pada Anak
Semua makanan yang kita konsumsi mengandung glukosa, kemudian glukosa masuk ke aliran darah saat makanan tersebut dicerna. Pada kondisi tubuh normal, tidak terjadi penumpukan glukosa karena adanya insulin. Insulin berfungsi memindahkan glukosa dari aliran darah menuju sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai energi.
Namun dapat terjadi masalah yang menyebabkan kerja insulin terganggu dan memicu diabetes. Berikut penyebab-penyebabnya.
Penyebab Diabetes Tipe 1 pada Anak
Pada kasus diabetes tipe 1 pada anak, penyebab pastinya tidak diketahui. Kebanyakan pengidap diabetes tipe 1 mengalami kondisi di mana sistem imun mereka justru menyerang sel yang berfungsi memproduksi insulin (sel islet) di pankreas. Hal ini dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan.
Saat sel islet rusak karena diserang sistem imun, tubuh anak akan kesulitan memproduksi jumlah insulin sesuai kebutuhan, bahkan mungkin sama sekali tidak ada insulin diproduksi pankreas. Akibatnya tidak ada yang memindahkan glukosa dari aliran darah dan terjadi penumpukan kadar gula darah. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat mengancam nyawa anak.
Faktor risiko diabetes tipe 1 antara lain:
- Riwayat keluarga yang mengidap diabetes tipe 1
- Genetik
- Ras, di Amerika Serikat, kasus diabetes tipe 1 pada anak banyak ditemui pada anak-anak keturunan non-Hispanik
- Infeksi virus tertentu yang memicu kondisi autoimun
Penyebab Diabetes Tipe 2 pada Anak
Sama seperti diabetes tipe 1, diabetes tipe 2 pada anak penyebabnya tidak diketahui secara pasti. Hanya diketahui jika tubuh tidak bisa memproses glukosa dengan sempurna.
Pada anak dengan diabetes tipe 2, hal ini bisa terjadi karena:
- Pankreas tidak memproduksi cukup insulin
- Sel-sel tubuh menjadi resisten dan menolak glukosa yang dibawa insulin
Sedangkan faktor risiko diabetes tipe 2 pada anak antara lain:
- Berat badan, bobot berlebih adalah faktor kuat pemicu diabetes tipe 2 pada anak, karena semakin banyak jaringan berlemak dalam tubuh, semakin meningkatkan resistensi insulin pada sel
- Kurang gerak, anak yang jarang beraktivitas fisik berisiko lebih besar alami diabetes tipe 2
- Pola makan, konsumsi daging, makanan olahan daging, minuman manis yang terlalu banyak meningkatkan risiko diabetes tipe 2
- Riwayat keluarga dengan diabetes tipe 2, risiko anak mengalami kondisi serupa lebih tinggi
- Ras dan etnis tertentu, keturunan Hispanik, Indian, Amerika-Asia, dan Negro berisiko lebih tinggi alami diabetes tipe 2
- Usia dan jenis kelamin, remaja perempuan lebih tinggi risiko mengalami diabetes tipe 2 dibandingkan laki-laki
- Ibu yang mengalami diabetes gestasional, anak yang lahir dari ibu dengan diabetes gestasional memiliki risiko mengalami diabetes tipe 2
- Bayi lahir dengan bobot rendah atau bayi prematur, kondisi ini dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih tinggi.
Gejala Diabetes pada Anak
Pada diabetes tipe 1, gejala pada anak muncul secara cepat. Gejala-gejala tersebut antara lain:
- Lebih haus dari biasanya
- Semakin sering buang air kecil, bahkan anak yang sudah bisa buang air ke toilet mungkin akan mengompol
- Sering merasa sangat lapar
- Berat badan turun tanpa sebab
- Lemas, kelelahan
- Rewel dan bersikap berbeda dari biasanya
- Napas beraroma wangi seperti buah-buahan
Sedangkan pada diabetes tipe 2, umumnya gejala akan muncul bertahap, mungkin tidak disadari sebagai gejala khusus. Namun anak mungkin akan mengalami:
- Haus terus menerus
- Lebih sering buang air kecil
- Sering lapar
- Lemas dan letih
- Pandangan buram
- Area kulit menghitam, terutama pada leher dan ketiak
- Sering mengalami infeksi
Promo Untuk Kamu Bulan ini
Apa yang Harus Diperhatikan dalam Perawatan Diabetes pada Anak?
Terdapat 5 hal dalam perawatan diabetes pada anak yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Memeriksa Rutin Kadar Gula Darah
Memonitor kadar gula darah pada pengidap diabetes harus selalu dilakukan, sebab kita perlu memastikan kadar gula darah aman sesuai anjuran medis. Terdapat beberapa jenis alat periksa gula darah, seperti glukometer dan Continuous Glucose Monitor (CGM) yang dapat membantu kita mengawasi kadar gula darah pada anak sepanjang hari.
2. Pemberian Insulin
Pada pasien diabetes tipe 1, pankreas anak tidak memproduksi insulin yang cukup agar tubuh berfungsi dengan baik. Maka secara rutin, anak harus diberikan insulin. Biasanya insulin diberikan melalui injeksi atau pompa khusus.
3. Aktivitas Fisik
Rutin beraktivitas fisik dapat membantu mengatur kadar gula darah dan membantu insulin bekerja lebih baik. Idealnya, anak-anak perlu bergerak setidaknya 60 menit setiap harinya. Untuk membuat anak lebih semangat dan tertarik beraktivitas fisik, carilah kegiatan yang mereka sukai dan dapat dilakukan bersama anggota keluarga lainnya.
4. Mengatur Pola Makan
Mengonsumsi makanan kaya nutrisi dapat membantu menjaga berat badan yang sehat serta mencegah gula darah naik terlalu tinggi. Mulai dengan memberikan anak kombinasi sayuran, protein rendah lemak, whole grains, dan sumber lemak sehat. Sedangkan untuk memberikan makanan rendah karbohidrat, sebaiknya diskusikan lebih dulu dengan dokter.
5. Sisi Emosional
Selain perawatan medis, perlu diperhatikan pula dari sisi kesehatan mental. Anak dengan penyakit kronis bisa mengalami hambatan untuk bersosialisasi dan mencari teman, kesulitan untuk merasa nyaman dengan tubuh mereka, dan merasa kurang dukungan baik di rumah maupun di sekolah.
SUMBER
- Type 1 diabetes in children. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/type-1-diabetes-in-children/symptoms-causes/syc-20355306 diakses 1 Desember 2022
- Diabetes in Children. https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/chronic/Pages/Diabetes.aspx diakses 1 Desember 2022
- This Is How You Best Care for a Child with Diabetes. https://www.healthline.com/health/diabetes/caring-for-child-with-diabetes#kids-vs-adults diakses 1 Desember 2022
- Diabetes Mellitus pada Anak dan Remaja. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/diabetes-mellitus-pada-anak-dan-remaja diakses 1 Desember 2022
(Artikel ini telah direview oleh dr. Eddy Wiria, PhD, Co-Founder dan CEO Kavacare)