Daftar Isi
Apa Itu Hipertensi
Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, adalah kondisi medis yang terjadi ketika tekanan darah di dalam arteri meningkat secara terus-menerus. Kondisi ini biasanya tidak menimbulkan gejala yang signifikan pada awalnya, sehingga sering disebut sebagai “silent killer” atau pembunuh diam-diam. Namun, jika tidak diobati, hipertensi dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami serangan jantung, stroke, gagal jantung, dan penyakit ginjal.
Menurut studi yang dilakukan oleh National Center for Biotechnology Information (NCBI), hipertensi merupakan salah satu penyakit yang paling umum di seluruh dunia, dengan lebih dari 1 miliar orang yang menderita hipertensi pada tahun 2021. Meskipun hipertensi dapat terjadi pada siapa saja, kondisi ini lebih umum terjadi pada orang yang lebih tua, orang yang memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi, dan orang yang memiliki gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, tidak berolahraga, dan makan makanan yang tidak sehat.
Terkait dengan gejala, hipertensi biasanya tidak menimbulkan gejala yang jelas pada awalnya. Namun, jika tekanan darah terus meningkat, seseorang dapat mengalami sakit kepala, pusing, penglihatan kabur, sesak napas, dan nyeri dada. Oleh karena itu, sangat penting untuk memeriksakan diri secara rutin ke dokter dan memantau tekanan darah, terutama jika Anda memiliki faktor risiko yang meningkat.
Hipertensi Pembunuh Nomer 1
Menurut data dari World Health Organization (WHO), hipertensi adalah penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia, dengan lebih dari 1,13 miliar orang yang menderita hipertensi pada tahun 2015. Selain itu, hipertensi juga merupakan salah satu penyebab utama kematian di Amerika Serikat, dengan lebih dari 480.000 kematian setiap tahunnya yang terkait dengan penyakit jantung yang disebabkan oleh hipertensi.
Menurut studi yang dilakukan oleh National Center for Biotechnology Information (NCBI), hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia. Studi tersebut menunjukkan bahwa hipertensi menghasilkan sekitar 10,4 juta kematian pada tahun 2017, atau sekitar 18,8% dari total kematian di seluruh dunia. Oleh karena itu, hipertensi sangat penting untuk diperhatikan dan diobati secara serius untuk menghindari kondisi yang lebih buruk di masa depan.
Penyebab Hipertensi
Menurut National Center for Biotechnology Information (NCBI), hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Faktor genetik: Hipertensi cenderung menyebar dalam keluarga, sehingga faktor genetik dapat memainkan peran penting dalam penyebab hipertensi.
- Pola makan yang tidak sehat: Makanan yang tinggi garam, lemak jenuh, dan kolesterol dapat meningkatkan risiko hipertensi.
- Kegemukan atau obesitas: Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas cenderung memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami hipertensi.
- Kurangnya aktivitas fisik: Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, sehingga seseorang yang tidak aktif cenderung memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami hipertensi.
- Konsumsi alkohol yang berlebihan: Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, sehingga dapat meningkatkan risiko hipertensi.
- Kebiasaan merokok: Rokok dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan peningkatan tekanan darah, sehingga dapat meningkatkan risiko hipertensi.
- Stres dan kecemasan: Stres dan kecemasan dapat memicu peningkatan tekanan darah, terutama jika terjadi dalam jangka waktu yang lama.
- Obstruksi saluran napas: Kondisi seperti sleep apnea atau obstruksi saluran napas dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.
- Kondisi medis lainnya: Beberapa kondisi medis seperti diabetes, penyakit ginjal, dan penyakit jantung dapat meningkatkan risiko hipertensi.
Cara Mencegah Hipertensi
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah hipertensi atau tekanan darah tinggi, di antaranya:
- Mengatur pola makan yang sehat: Hindari makanan yang tinggi garam, lemak jenuh, dan kolesterol. Sebaliknya, konsumsilah makanan yang kaya serat, buah-buahan, sayuran, dan protein tanpa lemak seperti ikan dan kacang-kacangan.
- Olahraga secara teratur: Olahraga secara teratur dapat membantu menjaga berat badan yang sehat, meningkatkan sirkulasi darah, dan menurunkan tekanan darah. Disarankan untuk berolahraga selama 30 menit setiap hari.
- Kurangi konsumsi alkohol: Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan merusak kesehatan jantung. Disarankan untuk mengonsumsi alkohol dengan jumlah yang terbatas atau bahkan tidak sama sekali.
- Hindari merokok: Rokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko hipertensi serta masalah kesehatan lainnya.
- Kurangi stres: Stres dan kecemasan dapat memicu peningkatan tekanan darah. Oleh karena itu, penting untuk belajar mengelola stres dengan cara yang sehat seperti meditasi, yoga, atau terapi.
- Pantau tekanan darah secara teratur: Dalam beberapa kasus, hipertensi mungkin tidak menunjukkan gejala yang jelas. Oleh karena itu, penting untuk memeriksakan tekanan darah secara teratur dan berkonsultasi dengan dokter jika tekanan darah terlalu tinggi.
- Konsumsi obat-obatan yang diresepkan oleh dokter: Jika tekanan darah terlalu tinggi, dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk membantu menurunkan tekanan darah dan mencegah komplikasi yang lebih serius di masa depan.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat membantu mencegah hipertensi atau tekanan darah tinggi dan menjaga kesehatan jantung yang optimal. Namun, jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi, atau memiliki kondisi medis lainnya, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran dan pengobatan yang tepat.
Ciri Ciri Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi biasanya tidak menunjukkan gejala yang jelas pada awalnya, sehingga sering disebut sebagai “silent killer”. Namun, jika tekanan darah terus meningkat, beberapa gejala yang dapat muncul antara lain:
- Sakit kepala: Sakit kepala yang terus-menerus atau hebat dapat menjadi tanda hipertensi, terutama jika terjadi di pagi hari.
- Penglihatan kabur: Tekanan darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah di mata, yang dapat menyebabkan penglihatan kabur atau hilang sesaat.
- Sesak napas: Jika hipertensi tidak diobati, dapat menyebabkan masalah pada jantung dan paru-paru, sehingga menyebabkan sesak napas atau kesulitan bernapas.
- Nyeri dada: Hipertensi yang parah dapat menyebabkan nyeri dada atau angina.
- Pusing: Tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan pusing atau rasa tidak stabil, terutama saat berdiri atau bergerak.
Namun, gejala-gejala ini tidak selalu menunjukkan adanya hipertensi, karena bisa saja disebabkan oleh kondisi kesehatan lainnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk memeriksakan diri secara teratur ke dokter dan memantau tekanan darah, terutama jika Anda memiliki faktor risiko yang meningkat. Jika Anda mengalami gejala hipertensi atau merasa tidak nyaman, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai.
Cara Periksa Hipertensi
Meskipun ada baiknya memeriksakan tekanan darah secara rutin ke dokter, tetapi ada beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan untuk memeriksa tekanan darah secara mandiri, antara lain:
- Menggunakan alat pengukur tekanan darah digital: Alat ini dapat dibeli di apotek atau toko kesehatan. Pastikan untuk membaca dan mengikuti petunjuk penggunaan dengan benar untuk mendapatkan hasil yang akurat.
- Menggunakan tensimeter manual: Tensimeter manual terdiri dari manset yang dipasang pada lengan dan sebuah stetoskop untuk mendengarkan suara detak jantung. Cara penggunaannya adalah dengan menggembungkan manset dan kemudian membiarkannya kempes secara perlahan sambil mendengarkan detak jantung. Anda dapat mempelajari teknik penggunaan tensimeter manual dari dokter atau perawat.
- Memanfaatkan layanan kesehatan virtual: Beberapa aplikasi kesehatan atau telemedicine dapat membantu Anda memeriksa tekanan darah secara mandiri. Anda dapat memeriksa aplikasi kesehatan yang terpercaya dan resmi untuk memastikan akurasi hasilnya.
Tetapi, penting untuk diingat bahwa hasil pengukuran tekanan darah mandiri mungkin tidak selalu akurat, terutama jika alat yang digunakan tidak terkalibrasi dengan benar, atau jika teknik pengukuran yang digunakan tidak tepat.
Sumber
- https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hypertension
- https://www.who.int/news/item/25-08-2021-more-than-700-million-people-with-untreated-hypertension
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-pressure/symptoms-causes/syc-20373410
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539859/
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29565029/